merry
Di sebuah perumahan, hiduplah seekor kucing berwarna hitam. Nama kucing itu Molly. Ia tinggal di rumah keluarga Jones. Molly selalu memburu dan memakan tikus-tikus yang suka mencuri makanan di dapur keluarga Jones.





Molly memang seekor kucing yang lucu dan menggemaskan. Matanya berwarna hijau dan kumisnya panjang berwarna putih. Ia suka mendengkur dan sangat senang bila tubuhnya dibelai.



Namun, tidak seorang pun di keluarga Jones suka membelai Molly. Kedua anak di keluarga Jones kurang menyukai binatang, sedang nyonya Jones sering membentak Molly jika ia mengeong waktu nyonya Jones sedang memasak ikan.

Di samping rumah keluarga Jones, hiduplah seorang anak bernama Billy. Billy adalah anak yang baik dan sangat menyayangi binatang. Karena itu ia juga sangat menyayangi Molly. Setiap sore Molly melompat dari pagar keluarga Jones untuk mencari Billy dan minta dibelai. “Alangkah senangnya aku jika Molly ini kucingku,” kata Billy kepada ibunya. “Aku ingin memelihara kucing juga, bu!” Tetapi ibu Billy tidak ingin memelihara binatang di rumahnya, walaupun sebenarnya ia juga suka kepada Molly.

Pada suatu hari kuarga Jones pergi ke luar kota. Saat hendak berangkat, anak-anak keluarga Jones berpamitan kepada Billy. Rupanya mereka hendak pergi berlibur selama sebulan.

Setelah memasukkan semua barang ke dalam taksi, keluarga Jones berangkat. “Molly pasti diajak juga,” pikir Billy. Namun ia keliru. Ia sangat terkejut saat melihat Molly masih ada di halaman rumah keluarga Jones. Billy lalu menceritakan hal itu kepada ibunya. “Pasti ada orang yang diberi tugas untuk merawat dan memberi makan Molly setiap hari,” kata ibu Billy.

Molly bertanya-tanya ke mana tuannya pergi. Setelah lama menunggu ia menggaruk-garuk pintu dapur dengan cakarnya berharap dibukakan pintu. Tetapi tampaknya tidak ada orang di dalam rumah. Molly lalu memeriksa kalau-kalau ada jendela yang terbuka sehingga ia bisa masuk, tapi ternyata semua jendela terkunci rapat.

Molly merasa kesepian. Tetapi ia berharap tuannya akan pulang nanti sore.

Tetapi setelah lama menunggu tuannya tidak juga pulang. Molly mulai merasa kelaparan. Ia juga kedinginan karena harus tidur di luar. Walaupun bersembunyi di dalam semak-semak, ia tetap basah karena kehujanan. Molly mulai sakit.

Dua hari telah berlalu. Karena kelaparan Molly memakan tulang kering yang ditemukannya dan juga daun-daun kering yang ada disekitar rumah. Penyakitnya juga semakin parah. Ia bersin-bersin dan lemas.

Pada hari keempat Molly sudah menjadi sangat kurus. Ia bahkan hampir tidak bisa berjalan karena sangat lemah. Ia lalu teringat kepada Billy, anak yang tinggal di rumah sebelah. Siapa tahu Billy bisa memberinya makanan.

Ia lalu berjalan pelan menuju rumah Billy. Saat melihat Molly, Billy hampir tidak mengenalinya lagi. “Astaga!, kaukah itu Molly?” seru Billy terkejut. Ia berlutut dan membelai Molly. “Oh kasihan, kau sangat kurus, pasti kau kelaparan. Apakah tidak ada orang yang diberi tugas untuk memberimu makan?”

Billy segera mengambilkan ikan dan susu untuk Molly. “Oh kasihan,” kata ibu Billy. Untuk sementara biar saja ia tidur di dapur kita.”

Molly sangat senang. Setelah makan dengan lahap, ia lalu tidur dengan nyenyak di dapur ibu Billy. Billy bahkan memberinya tempat tidur dari kotak kayu. Billy juga membersihkan badannya yang kotor karena beberapa hari tidur di semak-semak.

Malamnya, Molly benar-benar terkejut. Ternyata dapur ibu Billy banyak sekali tikusnya. Maka ia pun menangkap tikus-tikus itu, karena ia ingin membalas kebaikan Billy dan ibunya.

Keesokan harinya ibu Billy terkejut karena melihat banyak sekali tikus yang telah ditangkap oleh Molly. Ibu Billy sangat senang. Molly pun menjadi semakin disayang di keluarga itu.

Sebulan kemudian, keluarga Jones pulang dari berlibur. Dengan berat hari Billy mengantar Molly pulang ke rumah keluarga Jones. Tapi, setiap diantar pulang, Molly selalu melarikan diri dan kembali ke rumah Billy. Molly tahu bahwa Billy dan ibunya sangat menyayanginya, tidak seperti keluarga Jones yang tega menelantarkannya.

Karena keluarga Jones tidak terlalu memperdulikan Molly akhirnya mereka pun memberikan kucing itu kepada Billy.

Akhirnya Molly pun tinggal bersama Billy dan ibunya. Ia sangat bahagia karena selalu disayang dan dibelai. Ibu Billy pun senang karena dapurnya menjadi bebas dari gangguan tikus.

Dikutip dari : www.ceritaanak.org
merry
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja. Prabu, begitulah orang memanggilnya. Ia adalah raja yang baik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tenteram. Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu.

Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. "Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat," sahut mereka.

Anak itu tumbuh menjadi orang dewasa yang tinggi besar. Karena itu ia dipanggil dengan nama Kebo Iwa, yang artinya paman kerbau.

Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya.. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu senang sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah.

Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri. Penduduk negeri pun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik.

Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat lebar, sehingga ia dapat bepergian dengan cepat. Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggal menusukkan telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur kecil yang mengeluarkan air.

Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja. Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar. Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.

Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat.

Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli perhiasan. "Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku," kata Prabu. "Dengan senang hati, Yang Mulia," sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja d sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.

Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya.

Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya. "Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak," kata Prabu.

Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. "Aku tak mau memakainya. Kalung ini jelek!" seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai.

Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba terdengar tangisan Ratu. Tangisannya diikuti oleh semua orang.

Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana. Mula-mula membentuk kolam kecil. Lalu istana mulai banjir. Istana pun dipenuhi air bagai danau. Lalu danau itu makin besar dan menenggelamkan istana.

Sekarang, danau itu disebut Talaga Warna. Danau itu berada di daerah puncak. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.
Diceritakan kembali oleh Renny Yaniar
merry

Suatu pointer type mendefinisikan suatu variabel yang menyimpan alamat memory dari variabel lain dengan suatu data type tertentu (atau dengan type yang belum terdefinisi). Jadi suatu variabel pointer secara tidak langsung merujuk pada suatu nilai. Definisi pointer type tidaklah didasarkan pada suatu keyword tertentu, tapi menggunakan karakter khusus. Simbol khusus ini adalah tanda caping / caret (^):

type
  PointerToInt = ^Integer;

Setelah Anda mendefinisikan suatu variabel pointer, Anda dapat mengisikannya dengan alamat variabel lainnya dengan type yang sama, menggunakan operator @:

var
  P: ^Integer;
  X: Integer;
begin
  P := @X;
  // change the value in two different ways
  X := 10;
  P^ := 20;  

Ketika Anda mempunyai suatu pointer P, dengan ekspresi P Anda merujuk pada alamat yang ditunjuk oleh pointer tersebut, dan dengan ekspresi P^ Anda merujuk pada isi sebenarnya dari lokasi memory tadi. Untuk alasan inilah, dalam potongan code diatas ^P merujuk ke X.

Ketimbang merujuk pada lokasi memory yang sudah ada, suatu pointer juga dapat merujuk pada suatu memory block baru yang dialokasikan secara dinamis (pada heap memory area) dengan prosedur New. Dalam kasus ini, ketika Anda tidak membutuhkan pointer ini lagi, Anda harus membebaskan memory yang telah Anda alokasikan secara dinamis, dengan memanggil prosedur Dispose.

var
  P: ^Integer;
begin
  // initialization
  New (P);
  // operations
  P^ := 20;
  ShowMessage (IntToStr (P^));
  // termination
  Dispose (P);
end;

Jika suatu pointer tidak mempunyai nilai, Anda dapat mengisinya dengan nil. Lalu Anda dapat mencocokkan apakah pointer tersebut nil untuk memeriksa apakah pointer tersebut merujuk ke suatu nilai. Ini sering digunakan, karena merujuk dengan pointer yang invalid akan menyebabkan access violation (ini juga dikenal dengan suatu general protection fault, GPF):

procedure TFormGPF.BtnGpfClick(Sender: TObject);
var
  P: ^Integer;
begin
  P := nil;
  ShowMessage (IntToStr (P^));
end;

Anda dapat melihat contoh dari hasil code ini dengan menjalankan contoh GPF (atau melihat gambar 4.4). Contoh ini mengandung potongan code diatas.

Gambar 4.4: System error karena mengakses nil pointer, dari contoh GPF.

Dalam program yang sama, Anda dapat melihat contoh mengakses data secara aman. Dalam contoh kedua ini, pointer diisi dengan local variabel yang suda hada, dan dengan aman bisa digunakan, tapi bagaimanapun juga saya telah menambahkan suatu pemeriksaan keamanan:

procedure TFormGPF.BtnSafeClick(Sender: TObject);
var
  P: ^Integer;
  X: Integer;
begin
  P := @X;
  X := 100;
  if P <> nil then
    ShowMessage (IntToStr (P^));
end;

Delphi juga mendefinisikan suatu Pointer data type, yang mengindikasikan untyped pointer (seperti void* dalam bahasa C). Jika Anda menggunakan untyped pointer, Anda sebaiknya menggunakan GetMem ketimbang New. Prosedur GetMem diperlukan tiap kali ukuran variabel memory yang akan dialokasikan belum didefinisikan.

Kenyataan bahwa pointer jarang diperlukan dalam Delphi adalah suatu keuntungan yang menarik dari lingkungan ini. Bagaimanapun juga, mengerti cara kerja pointer adalah penting bagi pemrograman tingkat lanjut dan untuk pemahaman penuh dari object model dalam Delphi, yang menggunakan pointer "dibalik layar".

merry
FORMALINFormalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut
dalam air dan alkohol.Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi
serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk
pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala
diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,
serta gejala lainnya.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan
a. Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
b. Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
c. Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
d. Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.
Mendeteksi Formalin secara phisik
- Ayam potong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk
- Bakso yang tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar dan memiliki tekstur yang sangat
kenyal
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, bau menyengat khas formalin.
- Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar, warna ikan bersih
dan cerah, namun tidak berbau khas ikan asin.
- Tahu yang biasanya berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, bau menyengat khas formalin.
- Mie Basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), bau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
B. BORAKS
Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5.
Penggunaan :
Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir.
Efek toksik : kumulatif selama penggunaan berulang – ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus,
misalnya bakso dan kerupuk.
Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan
banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama sedang kerupuk yang
mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila
terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf.
Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh
karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak – anak kita dari
makanan yang mengandung boraks dan formalin.
Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

Sumber : Subdin Keswan Dan Kesmavet Disnakkeswan Prov. Lampung
merry
FORMALINFormalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut
dalam air dan alkohol.Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi
serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk
pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala
diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,
serta gejala lainnya.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan
a. Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
b. Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
c. Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
d. Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.
Mendeteksi Formalin secara phisik
- Ayam potong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk
- Bakso yang tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar dan memiliki tekstur yang sangat
kenyal
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, bau menyengat khas formalin.
- Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar, warna ikan bersih
dan cerah, namun tidak berbau khas ikan asin.
- Tahu yang biasanya berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, bau menyengat khas formalin.
- Mie Basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), bau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
B. BORAKS
Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5.
Penggunaan :
Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir.
Efek toksik : kumulatif selama penggunaan berulang – ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus,
misalnya bakso dan kerupuk.
Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan
banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama sedang kerupuk yang
mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila
terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf.
Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh
karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak – anak kita dari
makanan yang mengandung boraks dan formalin.
Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

Sumber : Subdin Keswan Dan Kesmavet Disnakkeswan Prov. Lampung
merry
Untuk mengukur tingkat pencemaran diasuatu tempat digunakan
parameter pencemaran. Parameterpencemaran digunakan sebagai indikator
(petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi.
Paarameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan
parameter biologi.
1. Parameter Fisik
Parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
2. Parameter Kimia
Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman,
kadar logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajukan
pengukuran pH air, kadar CO2, dan oksigen terlarut.
a. Pengukuran pH air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki
rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi
lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik
biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam.
Kapurmenyebabkan kondisi air menjadi alkali (basa). jadi, perubahan
pH air tergantung kepada macam bahan pencemarnya.
Perubahan nilai pH mempunyai arti penting bagi kehidupan air. Nilai
pH yang rendah (sangat asam) atau tinggi (sangat basa) tidak cocok
untuk kehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap perubahan satu
unit skala pH (dari 7 ke 6 atau dari 5 ke 4) dikatakan keasaman naik 10
kali. Jika terjadi sebaliknya, keasaman turun 10 kali. Keasaman air
dapat diukur dengan sederhana yaitu dengan mencelupkan kertas
lakmus ke dalam air untuk melihat perubahan warnanya.
b. Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar gas CO2 terlarut sangat
dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organismeyang hidup di
dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi
kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat
tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan
cara titrimetri.
c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part
per million atau satu per sejita; 1ml oksigen yang larut dalam 1 liter air
dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm). Penurunan kadar oksigen
terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
1. Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik.
2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob dari
dasar perairan.
3. Proses pernapasan orgaisme yang hidup di dalam air, terutama
pada malam hari.
Pencemaran air (terutama yang disebabkan oleh bahan
pencemar organik) dapat mengurangi persediaan oksigen terlarut. hal ini
akan mengancam kehidupan organisme yang hidup di dalam air. Semakin
tercemar, kadar oksigen terlerut semakin mengecil. Untuk dapat mengukur
kadar oksigen terlarut, dilakukan dengan metode Winkler.
Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan
jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia. contohnya adalah
pengukuran BOD dab COD.
Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein)
dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk
mengoksidasikan zat-zat organik tersebut. akibatnya, kadar oksigen
terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar
organik yang ada di perairan, semakin banyak oksigen yang digunakan,
sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.
Banyaknya oksigen terlerut yang diperlukan bakteri untuk
mengoksidasikan bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen
Biologis (KOB) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat
BOD. Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen
terlarut awal dan oksigen terlarut setelah air cuplikan (sampel) disimpan
selama 5 hari pada suhu 20oC. Karenanya BOD ditulis secara lengkap
BOD205 atau BOD5 saja. Oksigen terlarut awal diibaratkan kadar oksigen
maksimal yang dapat larut di dalam air. Biasanya, kadar oksigen dalam air
diperkaya terlebih dahulu dengan oksigen. Setelah disimpan selama 5 hari,
diperkirakan bakteri telah berbiak dan menggunakan oksigen terlarut
untuk oksidasi. Sisa oksigen terlarut yang ada diukur kembali. Akhirnya,
konsumsi oksigen dapat diketahui dengan mengurangi kadar oksigen awal
dengan oksigen akhir (setelah 5 hari).
3. Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme
yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.
Organisme yang peka akan mati karena pencemaran dan organisme yang
tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan
yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria
menunjukkan sungai tersebut belum mengalami pencemaran. Sebaliknya,
cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan
bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan
organik,meskipun spesies hewan yang lain telah mati. Ini berarti
keberadaab cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran
zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal
sebagai indikator biologis.

DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A 1998. Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1. Jakarta, Erlangga.
Retnowati, Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMU Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2000. Biologi 2000 SMU jilid B. Jakarta : Erlangga